Dalam sebuah bisnis, mengembangkan produk perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Tahap pertama dalam proses pengembangan produk adalah dengan merisetnya terlebih dahulu.
Riset sendiri berguna untuk mengumpulkan informasi seputar karakteristik pembeli, kebutuhan pembeli, hingga channel pemasarannya. Sehingga tanpa riset, besar kemungkinan produk Anda tidak akan dilirik pelanggan.
Nah, di artikel ini kami akan membahas mengenai riset produk secara detail. Yuk, baca artikelnya sampai habis!
Definisi riset produk
Apa itu riset produk? Riset produk merupakan proses yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai kecocokan produk yang dijual dengan keinginan pelanggan.
Pada proses ini, Anda dapat melakukan riset melalui survei online, wawancara secara langsung, atau membuka link saran guna mengetahui kebutuhan apa yang sebenarnya sedang dicari pelanggan. Melalui riset produk, Anda bisa memaksimalkan upaya dalam penjualan produk ke depannya.
Manfaat riset produk
Dalam berbisnis, tentu Anda harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan pelanggan, eksistensi kompetitor, dan persaingan pasar yang ketat. Supaya terlihat lebih unggul, dibutuhkan riset produk untuk menciptakan inovasi dan kelebihan produk.
Selain itu, masih ada manfaat lain yang bisa Anda dapatkan dari melakukan riset produk.
1. Produk bisa bersaing di pasaran
Saat ini mustahil menciptakan produk yang benar-benar orisinil. Sebab sudah banyak produk serupa yang muncul sebelum bisnis Anda.
Karena sudah memiliki pesaing, maka tugas Anda adalah menyukseskan persaingan di dalamnya. Persaingan bisa dimenangkan jika Anda sudah menyusun strategi pemasaran yang baik termasuk riset produk.
2. Tahap pengembangan produk bisa terarah
Bisnis yang maju adalah bisnis yang terus mengembangkan produknya ke arah yang lebih baik. Pengembangan produk sendiri tidak bisa dilakukan asal-asalan. Perlu riset yang mendalam untuk mengetahui komponen produk mana yang perlu diganti, diperbaiki, atau ditingkatkan.
3. Produk memiliki nilai lebih dibanding konsumen
Riset produk memungkinkan Anda untuk menaruh nilai lebih pada produk yang dijual. Keberadaan nilai lebih atau unique selling point ini akan memudahkan pelanggan untuk mengingat produk Anda dan membedakannya dengan produk kompetitor.
Melalui riset, Anda bisa memilih di mana nilai lebih tersebut akan diletakkan. Apakah di bagian kemasan, komposisi produk, atau lainnya.
4. Menyesuaikan kebutuhan konsumen
Supaya laku, penting untuk menentukan target audiens dan memahami lebih jauh mengenai kebutuhan mereka. Sebagai contoh Anda adalah pemilik bisnis skincare dengan target audiens adalah remaja.
Maka Anda harus meriset kebutuhan skincare remaja yang disesuaikan dengan gaya hidup mereka saat ini. Remaja saat ini cenderung aktif bermedia sosial dan punya beragam masalah kulit misalnya jerawat, kering, dan normal.
Dengan hasil riset tersebut Anda sudah bisa menentukan formulasi produk serta cara pemasaran yang tepat untuk ditujukan ke para remaja.
5. Meminimalkan kerugian
Hasil riset yang matang memungkinkan Anda terhindar dari kerugian. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, riset produk akan membantu Anda dalam mengembangkan produk sampai ke tahap pemasaran.
Semakin rinci riset yang dilakukan, maka akan semakin banyak pula rencana atau strategi yang bisa disusun. Dengan begitu, risiko mengalami kerugian pun dapat terhindarkan.
Tahapan riset produk
Setidaknya ada lima tahap yang perlu Anda lakukan dalam melakukan riset produk. Berikut adalah penjelasannya!
1. Menentukan kebutuhan pembeli

mewawancarai kerabat. Gambar oleh freepik di Freepik.
Langkah pertama dari tahapan riset produk adalah menentukan kebutuhan pembeli. Anda bisa memantau kebutuhan pembeli berdasarkan kelompok audiens di marketplace atau Google Trends.
Lalu, riset bisa dilakukan secara luring dengan mewawancarai teman atau kerabat. Kumpulkan pendapat mereka dan lakukan analisis atau konsultasikan dengan pakar di bidang tersebut.
2. Riset produk kompetitor
Riset produk milik kompetitor sangatlah penting agar produk Anda bisa laku di pasaran. Cara risetnya cukup mudah, Anda bisa memantau kegiatan mereka melalui media sosial, marketplace, atau website bisnis.
Melalui riset produk ini Anda dapat mencatat hal-hal penting. Apakah harga jual kompetitor lebih murah atau mahal? Bagaimana pelayanan mereka terhadap pelanggan? Dan masih banyak lagi yang bisa Anda amati.
Selain itu, melalui marketplace Anda bisa meriset bagian testimoni untuk melihat opini dari pelanggan tersebut. Hal ini dapat membantu Anda untuk mengetahui apa yang diinginkan audiens secara luas.
3. Analisis produk
Sebagai pebisnis, Anda harus memastikan bahwa produk yang Anda jual dapat menjadi solusi dari masalah yang dihadapi pelanggan. Untuk itu analisis produk mulai dari bahan yang akan digunakan, cara mengolah, sampai model wadahnya.
Tidak masalah jika berbeda dengan milik kompetitor. Sebab produk Anda memiliki keunikan tersendiri dan pastinya disesuaikan dengan ketersediaan modal.
4. Lakukan uji coba
Sebelum menjualnya ke khalayak umum, tidak ada salahnya untuk meluncurkannya dalam skala kecil. Atau jika Anda masih kurang percaya diri, sebarkan produk ke orang-orang terdekat sebagai uji coba.
Jadikan kritik dan saran yang mereka berikan sebagai bahan evaluasi. Evaluasi sendiri penting untuk menyempurnakan produk sebelum dijual dan dipasarkan secara resmi.
5. Menyusun strategi marketing
Dalam menyusun strategi marketing, gunakan data yang Anda dapatkan dari riset produk sebelumnya. Dari situ Anda bisa membuat strategi konten untuk media sosial, kampanye promosi di e-commerce, dan bahkan rencana untuk membuat toko online sendiri.
Tidak semua bisnis bisa menerapkan semua media digital untuk promosi. Ada bisnis yang sebaiknya menggunakan landing page saja alih-alih menggunakan website, ada pula bisnis yang menggencarkan promosi di Facebook daripada Twitter, dan masih banyak lagi. Semua itu tergantung hasil riset yang Anda peroleh.
Masih bingung dalam riset produk?
Itulah penjelasan mengenai definisi, manfaat, dan tahapan riset produk. Intinya tanpa riset produk, produk jualan Anda belum tentu bisa mencapai tujuan bisnis karena belum memenuhi kebutuhan target audiens.
Bagi Anda yang ingin mempelajari riset produk dan digital marketing secara lebih rinci, Anda dapat membaca artikel digital marketing lainnya di website 1000 Landing Page. Tertarik? Klik di sini untuk menambah wawasan pengembangan produk sekarang!