Bisa dibilang UMKM adalah salah satu pilar perekonomian Indonesia. Dalam keadaan ekonomi negara yang sedang mengalami krisis pun, UMKM masih bisa bertahan karena barang atau jasa yang mereka sediakan masih dibutuhkan oleh masyarakat.
Jumlah UMKM di Indonesia pada tahun 2022 sudah menembus lebih dari 65 juta. Sebuah angka yang fantastis bukan? Tentu dengan angka sebesar ini membuat kita berekspektasi bahwa sepertinya banyak masyarakat yang pandai berbisnis.
Namun sayangnya di antara puluhan juta UMKM yang eksis, mayoritas dari pebisnis UMKM tersebut mengalami sebuah permasalahan yang membuat mereka kesulitan menjalankan dan mengembangkan bisnis. Akibatnya tidak sedikit pula yang akhirnya gulung tikar.
Nah, agar tidak mengalami hal separah itu, maka dalam artikel ini akan kami bahas 10+ permasalahan UMKM dan solusi untuk mengatasinya. Selamat membaca!
Baca juga: Apa Itu UMKM? Ini Pengertian, Jenis, Peran, dan Contohnya
Permasalahan UMKM dan Solusinya
Menjalankan bisnis memang tidak jauh dari masalah. Namun tenang saja, setiap masalah pasti ada solusi mudah untuk menyelesaikannya.
Bagi Anda yang baru akan memulai usaha wajib mengetahui beberapa masalah umum yang dihadapi para pebisnis UMKM ini dan menjadikannya pelajaran agar jangan sampai terjadi. Namun, bagi Anda yang sudah menjalankan bisnis dan terlanjur mengalami masalah, tenang saja, kami akan memberikan solusi terbaiknya bagi Anda. Kita bahas satu per satu, yuk!
1. Modal usaha yang terbatas
Sebelum mendirikan bisnis, tentu Anda memerlukan modal sebagai elemen paling dasar. Tanpa modal, bangunan tempat usaha, operasional, dan hal-hal penting lainnya tidak bisa berjalan.
Keterbatasan modal juga bisa membuat Anda membatasi jumlah produksi. Padahal jika produksi terbatas, maka omzet bisnis pun tidak bisa mencapai angka yang besar.
Para pebisnis UMKM sering kali mengalami kesulitan mencari modal usaha dari bank karena persyaratannya yang cukup banyak dan rumit. Lalu bagaimana solusi terbaiknya?
Solusi masalah ini:
a. Daftarkan usaha Anda secara resmi di Dinas Koperasi untuk mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintah. BLT ini diberikan langsung oleh Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian Sosial.
b. Meminjam modal pembiayaan berbasis sistem equity crowdfunding melalui platform-platform seperti Kolase.com, Akseleran, Kitabisa.com, Ayopeduli.id, dan masih banyak lagi.
2. Kurangnya pengetahuan untuk menjalankan bisnis

Banyak juga orang yang menjalankan bisnis UMKM secara iseng. Tujuannya hanya sekedar untuk menjual produk atau jasa saja, tanpa memikirkan bagaimana mengembangkannya.
Masalah ini biasa terjadi pada pemilik UMKM yang kurang memiliki pengetahuan untuk menjalankan bisnis. Padahal mengelola bisnis tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Anda perlu mengasah pengetahuan mengenai bisnis agar bisnis yang sedang dijalani sekarang bisa berkembang menjadi lebih baik.
Solusi masalah ini:
a. Mengikuti seminar-seminar terkait bisnis untuk mendapatkan tips dan trik dalam membangun bisnis.
b. Berdiskusi dengan sesama pelaku UMKM untuk mendapatkan pandangan baru tentang mengelola usaha.
3. Belum tahu cara mengembangkan bisnis
Menyambung dengan pembahasan sebelumnya, kurangnya pengetahuan juga menghambat pemilik UMKM dalam mengembangkan bisnis. Ini dikarenakan mereka tidak tahu cara membangun strategi bisnis yang tepat.
Tidak sedikit pebisnis yang memilih untuk nekat dan terburu-buru dalam mengembangkan bisnis sendiri karena menginginkan hasil instan. Padahal salah menerapkan strategi juga bisa berbahaya bagi kelangsungan bisnis, lho.
Solusi masalah ini:
a. Rajin melakukan riset, seperti riset pasar, kompetitor, dan target pasar.
b. Melakukan uji coba inovasi terbaru agar bisa produk atau jasa bisa menjawab masalah-masalah terkini.
c. Melakukan evaluasi kinerja untuk meningkatkan performa.
4. Tidak melakukan inovasi
Menjalankan bisnis adalah sebuah pekerjaan yang membutuhkan kreativitas. Kebutuhan masyarakat yang berubah dan dinamis mengharuskan Anda untuk melakukan inovasi.
Belum lagi masalah dengan kompetitor yang mengharuskan bisnis Anda memiliki keunikan tersendiri. Melakukan inovasi tidak harus dengan menghadirkan produk baru, Anda bisa melakukan inovasi atau perbaikan dari segi pelayanan, harga, kemasan, dan lain-lain.
Solusi masalah ini:
a. Rajin cek perkembangan tren di media sosial untuk melihat minat audiens.
b. Melakukan evaluasi yang melibatkan masyarakat mengenai hal-hal apa dari bisnis Anda yang perlu diubah atau ditingkatkan.
5. Tidak belajar dari kompetitor
Apa yang ada di benak Anda soal kompetitor? Musuh? Lawan? Atau seseorang yang harus Anda kalahkan? Hmm… sepertinya mulai hari ini Anda harus mengubah mindset tersebut.
Kompetitor memang pesaing dalam hal bisnis, tapi Anda bisa belajar banyak dari mereka dan bahkan melakukan kerja sama. Contoh saja kolaborasi antara Sony dengan Samsung, dua raksasa teknologi yang bekerja sama untuk mengembangkan produk LCD TV. Hasilnya? Lihat saja kini LCD TV booming dan jadi pilihan dari pada TV tabung biasa.
Solusi masalah ini:
a. Perluas koneksi usaha dengan sering bertukar pikiran dengan kompetitor.
b. Pelajari cara kompetitor mengembangkan usaha. Lakukan metode amati, tiru, dan modifikasi untuk setiap ide yang Anda dapatkan.
6. Tidak melakukan branding
Salah satu kesalahan yang tidak disadari oleh pebisnis UMKM adalah tidak melakukan branding. Mereka sering mengira bahwa branding hanya dilakukan oleh perusahaan besar, padahal bisnis kecil pun perlu melakukannya.
Bayangkan saja, Anda bersusah payah untuk menjual produk dengan menawarkan dari satu orang ke orang yang lain. Padahal pembeli bisa datang dengan sendirinya jika branding produk Anda unik, kuat, dan melekat pada ingatan audiens.
Oh iya, sebelum melakukan branding, lakukan dulu analisis SWOT atau strengths (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman) terhadap usaha Anda. Bagian yang paling menonjol lah yang jadi fokus Anda untuk dalam melakukan branding.
a. Buat logo, nama usaha, dan tagline yang menarik.
b. Gunakan website bisnis untuk media branding.
c. Lakukan branding lewat media sosial untuk mengenalkan citra bisnis ke masyarakat luas.
7. Pembukuan keuangan masih dilakukan secara manual

Pembukuan keuangan merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan oleh setiap bisnis. Dalam pembukuan tercatat semua laporan pemasukan, pengeluaran, serta kas.
Sayangnya hal penting semacam ini masih dilakukan secara manual di buku biasa yang rentan terjadi kesalahan, rusak, dan hilang. Tak jarang masalah internal muncul karena kesalahan rekapan. Jika sudah begitu, Anda sebagai pemilik usaha hanya akan berfokus pada masalah pembukuan bukan cara mengembangkan usaha.
Solusi masalah ini:
a. Gunakan software pembukuan dan aplikasi kasir yang bisa merekap laporan harian usaha secara otomatis.
8. Kesulitan mendistribusikan produk
Pernahkah Anda yang usahanya menghasilkan produk atau barang, kesulitan mendistribusikan hasil produksi?
Sebenarnya ini adalah masalah klasik. Masih banyak pemilik UMKM yang kekurangan channel pemasaran karena selama ini hanya mendistribusikan barang melalui kerabat atau pengepul yang dikenalnya saja. Cara ini mungkin memang mudah dilakukan, tapi Anda pasti paham bahwa produk Anda jadi sulit dijangkau oleh masyarakat luas.
Solusi masalah ini:
a. Memanfaatkan toko online untuk melakukan distribusi produk secara langsung.
b. Ikuti pameran-pameran yang sering diadakan pemerintah atau swasta.
c. Memberlakukan sistem reseller.
9. Belum memiliki izin usaha resmi
Masalah UMKM yang selanjutnya adalah belum adanya izin usaha resmi. Sebaiknya Anda segera mengurus izin usaha resmi ini jika tidak ingin laju usaha Anda terhambat. Mengapa? Tanpa izin usaha, Anda akan kesulitan untuk mengajukan modal usaha ke bank sampai mengurus masalah pajak.
Solusi masalah ini:
a. Urus izin UMK secara online dengan mengunjungi website resmi Online Single Submission (OSS) milik Kementerian Investasi / BKPM.
10. Belum memberlakukan program loyalitas pelanggan
Bagi Anda yang sudah lama menjalankan usaha pasti merasakan bagaimana sulitnya menjaga kesetiaan pelanggan lama dibanding mencari pelanggan baru.
Pelanggan lama lebih sering melakukan pembelian ulang, bahkan tidak segan untuk mempromosikan usaha Anda secara cuma-cuma. Sehingga penting bagi Anda untuk memberlakukan program loyalitas pelanggan ini agar mereka tidak lari dan memilih kompetitor Anda.
Solusi masalah ini:
a. Adakan pendaftaran member yang di dalamnya akan ada berbagai promo khusus member seperti diskon, cashback, giveaway, dan lain-lain.
11. Belum memaksimalkan pemasaran digital
Masalah UMKM selanjutnya adalah banyak dari yang mereka yang belum memaksimalkan pemasaran digital. Sebenarnya sudah banyak pelaku UMKM yang melek teknologi, tetapi sedikit dari mereka yang mengenal pemasaran digital. Sejauh ini, pemasaran digital yang mereka lakukan hanya sekedar mengunggah produk ke media sosial sehingga hasil yang dihasilkan pun kurang optimal.
Masalah ini dilandasi dari keterbatasan informasi yang membuat mereka bingung harus memulai dari mana. Karena seperti yang Anda tahu, media pemasaran memiliki banyak jenis dan untuk mengoptimalkannya maka semua harus dilakukan secara utuh.
Solusi masalah ini:
a. Rajin mengunggah konten-konten yang menarik di media sosial.
b. Buka toko online di e-commerce untuk meraih pasar yang lebih luas.
c. Menggunakan website landing page sebagai media untuk meyakinkan calon pelanggan agar menggunakan jasa atau membeli produk Anda.
Baca juga: 10+ Peluang Bisnis Online yang Janjikan Keuntungan bagi Anda
Atasi Masalah UMKM dengan Bergabung di Gerakan 1000 Landing Page!
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa salah satu cara untuk mengatasi masalah UMKM adalah dengan memaksimalkan pemasaran digital. Hal ini dapat Anda wujudkan dengan terlebih dahulu memanfaatkan landing page.
Di dalam satu halaman landing page, Anda bisa menaruh informasi produk atau jasa selengkap mungkin. Mulai dari deskripsi produk, gambar, sampai CTA yang menarik calon pelanggan untuk segera melakukan pembelian.
Tidak heran jika selain menjadi media promosi, landing page juga bisa meningkatkan penjualan. Sebuah impian dari tiap pebisnis termasuk Anda, bukan?
Nah, di sini 1000 Landing Page ingin mengajak seluruh pemilik UMKM untuk menciptakan landing page yang profesional guna meningkatkan keuntungan bisnis. Bukan cuma itu, gerakan ini juga akan membagikan informasi seputar bisnis online dan digital marketing lainnya secara gratis.
Caranya? Mudah kok, cukup bergabung bersama gerakan 1000 Landing Page dan dapatkan semua informasi gratisnya lewat e-mail sekarang!