Home

Post

5 Cara Sukses Merintis Bisnis Dropshipping, Lakukan Biar Tidak Salah Langkah!

bisnis dropshipping

Berbisnis online saat ini ada banyak caranya. Anda bisa menjual produk buatan sendiri atau menjual produk orang lain dengan menjalankan bisnis dropshipping.

Bagi Anda yang belum tahu, bisnis dropshipping sebenarnya sudah ada sejak 1995 oleh situs perdagangan retail terbesar di dunia, Amazon. Dropship mulai booming di Indonesia selama beberapa tahun terakhir dan bahkan pada tahun 2019, 1,59 persen pelaku usaha di Indonesia merupakan seorang dropshipper (pelaku bisnis dropshipping).

Pesatnya minat menjadi dropshipper di latar belakangi oleh bisnis dropshipping yang relatif mudah dijalankan dan bahkan hampir tidak membutuhkan modal sama sekali.

Loh, kok bisa berbisnis tanpa modal? Nah, supaya Anda makin paham tentang bisnis dropshipping, yuk baca artikel ini sampai selesai.

Apa itu bisnis dropshipping?

Sebelum membahas lebih jauh tentang bisnis dropshipping, maka Anda perlu tahu tentang apa itu dropship. Singkatnya, dropship adalah sistem penjualan yang melibatkan dropshipper sebagai pihak ke tiga yang menjual produk dari supplier atau produsen ke konsumen.

Setelah membaca definisi ini sebagian orang mulai bertanya-tanya, “Apa bedanya dropshipper dan reseller?” Meski terlihat mirip, keduanya adalah model bisnis yang berbeda, lho. Mari kita bahas di poin berikutnya.

Cara kerja bisnis dropshipping

Melanjut poin sebelumnya, saat memutuskan menjadi reseller, maka Anda harus membeli barang terlebih dahulu, mempromosikan, dan melakukan pengiriman secara mandiri. Sedangkan dengan dropship, Anda tidak perlu melakukan hal sekompleks itu.

Ketika calon pelanggan melakukan pemesanan, seorang dropshipper hanya perlu menginfokannya ke supplier dan meminta mereka memproses pesanan. Masalah pengiriman pun dilakukan langsung oleh supplier namun tetap menggunakan nama Anda sebagai seller.

Lalu, bagaimana cara dropshipper mendapat keuntungan? Keuntungan didapatkan dari selisih harga ritel yang dropship jual ke pelanggan dan harga grosir yang ia bayarkan ke supplier.

Keuntungan dan kekurangan bisnis dropshipping

Bisnis dropshipping memang memiliki banyak keuntungan. Walaupun begitu, ia tetap punya sejumlah kekurangan yang patut Anda pertimbangkan. Berikut adalah penjelasannya!

Keuntungan

1.         Mudah dijalankan oleh pemula

Bisnis dropshipping ini cocok bagi pemula yang belum pernah terjun ke dunia bisnis namun ingin mencoba berjualan secara online. Bagaimana tidak, sebagai dropshipper Anda tidak perlu membuat produk, menyewa tempat untuk penyimpanan barang, atau bahkan melakukan pengemasan.

Semua hal tersebut nantinya akan dilakukan oleh supplier. Tugas Anda sebatas pada promosi melalui media sosial atau website dan menjalin hubungan yang baik dengan calon pelanggan.

Baca juga: 6 Manfaat Media Sosial untuk Bisnis dan Strategi Menggunakannya

2.         Modal usaha minim

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, untuk menjadi dropshipper Anda tidak butuh dana besar untuk memproduksi barang apalagi sampai menyewa toko. Bahkan modal kardus, bubble wrap, dan alat tulis kantor untuk membungkus pesanan tidak perlu Anda keluarkan karena sudah jadi tanggung jawab produsen atau supplier.

menjalankan bisnis dropshipping lewat gadget. Gambar oleh MART PRODUCTION di Pexels.

Modal awal yang diperlukan untuk menggeluti bisnis dropshipping hanyalah gadget dan koneksi internet. Ya, keberadaan dua komponen tersebut saja sudah mampu untuk membuat Anda menjalankan sebuah bisnis.

3.         Risiko bisnis kecil

Modal usaha yang minim membuat seorang dropshipper terhindar dari risiko bisnis yang besar. Ketika Anda menjalankan bisnis dropshipping pun Anda tidak perlu khawatir barang tidak laku, rusak, atau kadaluarsa sebab Anda tidak menyetok barang dagangan tersebut.

Satu-satunya cara meminimalisir risiko buruk dari bisnis dropshipping adalah dengan memilih supplier yang terpercaya. Pilihlah supplier yang mudah diajak berkomunikasi serta bisa memberikan jaminan antigagal bagi dropshipper-nya.

4.         Pilihan produk banyak

Bisnis dropshipping memberikan Anda kesempatan untuk menjual banyak pilihan barang. Mulai dari skincare, fashion, kuliner, dan masih banyak lagi. Bisa dikatakan hampir semua barang yang dijual di internet bisa di dropship-kan.

Walaupun bisa menjual banyak barang, idealnya dropshipper hanya menjual satu segmen produk saja. Misalnya sejak awal Anda sudah berniat menjual skincare, maka konsistenlah untuk menjual aneka ragam skincare.

Skincare sendiri kan sudah banyak variannya. Nah, dalam satu website atau toko online, Anda bisa menawarkan sabun cuci muka, serum, dan toner dari merk yang berbeda-beda. Jangan menjual barang selain skincare dalam satu tempat karena akan membuat calon pelanggan mempertanyakan kredibilitas usaha Anda.

5.         Fleksibel

Karena bisnis dijalankan lewat smartphone atau laptop saja, maka Anda pun bisa bekerja dari mana saja selagi masih ada koneksi internet. Bukan cuma tempat, waktu bekerja pun bisa Anda atur sendiri. Walaupun  fleksibel, pastikan Anda selalu tanggap ketika menjawab pertanyaan pelanggan dan sigap menghubungi supplier ketika ada pesanan.  

Kekurangan

1.         Profit kecil dan terbatas

Profit atau keuntungan dropshipper berasal dari selisih harga yang dibayarkan konsumen dengan yang ia bayar ke supplier. Supaya makin untung maka logikanya si dropshipper harus menjual dengan harga yang tinggi.

Tapi umumnya dropshipper tidak berani mengambil keputusan tersebut. Semakin mahal barang yang ia jual, maka barang akan sulit laku. Calon pelanggan pun tidak segan untuk membandingkannya dengan barang merk kompetitor lain.

Akhirnya harga yang diberikan pun tidak jauh dari harga asli. Itulah yang membuat dropshipper sedikit mendapatkan untung.

2.         Sangat bergantung pada supplier

Sejak awal kita selalu mengaitkan antara dropshipper dengan supplier. Karena tanpa supplier, dropshipper tidak bisa melakukan penjualan.

Ketergantungan yang besar inilah yang membuat dropshipper tidak bisa berkembang dan sulit membangun reputasi.

Apabila supplier sulit diajak berkomunikasi, maka hal tersebut bisa menghambat bisnis dropshipper. Begitu pula jika barang yang dikirim supplier bermasalah, dropshipper tidak bisa bertindak banyak untuk menenangkan pelanggan.

Cara sukses memulai bisnis dropshipping

Sekarang Anda sudah mengetahui kelebihan dan kekurangan bisnis dropshipping. Nah, jika Anda masih bersemangat untuk merintis bisnis dropshipping maka wajib untuk mengetahui cara memulainya.

1.         Tentukan produk yang akan dijual

Sebelum memulai bisnis dropshipping, tentu Anda harus menentukan dulu produk apa yang akan dijual. Penentuan produk ini bisa dilakukan dengan melakukan analisis pasar.

Di awali dengan menentukan target pasar, masalah apa yang mereka hadapi, solusi yang Anda tawarkan, dan tentunya potensi keuntungannya. Riset ini sangat penting, sebab asal menjual produk saja bisa mengakibatkan kerugian.

Baca juga: 11+ Produk Jualan Online Paling Laku, Siap-siap Banjir Orderan

2.         Riset supplier atau pemasok barang yang tepat dan berkualitas

Menentukan supplier dalam bisnis dropshipping sangatlah penting. Saking pentingnya, memilih supplier ini lebih sulit daripada menentukan produk apa yang hendak dijual.

Sebagai gambaran, dropshipper tidak memiliki wewenang untuk mengecek kualitas barang dan mengirim pesanan. Semuanya ia pasrahkan pada supplier.

Tapi sebagai seller, Anda harus siap menerima komplain dari pelanggan apabila ada produk yang cacat atau atau keterlambatan pengiriman dari supplier. Oleh karena itu, cari dengan teliti supplier yang bisa dipercaya dan dapat diandalkan. 

3.         Menetapkan harga jual

Supaya bisa untung dalam bisnis dropshipping, Anda harus pandai-pandai menetapkan harga jual. Harga jual yang lebih rendah dari harga asli bisa membuat Anda rugi. Tetapi harga jual yang terlalu tinggi bisa membuat Anda kalah saing dengan kompetitor.

Untuk masalah ini Anda bisa melakukan markup harga dengan menambahkan margin keuntungan 10-25 persen dari harga asli. Misalnya, Anda membeli barang dari supplier sebesar Rp25.000,00. Jika dihitung, keuntungan dari setiap penjualannya adalah Rp25.000,00 x 10%= Rp2.500,00. Jadi harga jual yang produk dropship yang Anda tetapkan adalah sebesar Rp27.500,00.

4.         Lakukan promosi

Setelah menetapkan harga jual, langkah selanjutnya adalah melakukan promosi. Tanpa promosi, barang Anda sulit diketahui masyarakat.

Dari sekian banyak media promosi, melakukan promosi melalui media sosial bisa jadi yang paling efektif. Anda bisa memanfaatkan Instagram, Facebook, Twitter, dan TikTok untuk mendapatkan engagement yang lebih luas.

Selain media sosial, Anda juga bisa menggunakan email marketing, strategi SEO, atau pay per click (PPC) sebagai media promosi berbayar yang cukup menguntungkan.

5.         Jual produk melalui website

Media sosial memang ampuh untuk mempromosikan produk dropship. Tapi sayangnya media sosial tidak bisa memberikan pengalaman belanja yang nyaman bagi pelanggan.

Sebagai penjual, Anda harus mulai memikirkan untuk membuat website sebagai tepat untuk mengoptimalkan penjualan produk. Isi website pun tidak perlu muluk-muluk. Dalam website sebaiknya Anda menyajikan informasi produk selengkap mungkin, menampilan testimoni, sampai kontak untuk melakukan pembelian.

Semakin lengkap dan profesional tampilan website, maka semakin yakin pula konsumen untuk membeli produk Anda. Jadi bisa dibilang website ini mampu meningkatkan penjualan bila dioptimasi dengan baik.

Kesimpulan

Dropship adalah bisnis yang bisa dilakukan oleh berbagai kalangan. Baik ibu rumah tangga, karyawan kantor, dan mahasiswa bisa menjadikan bisnis dropshipping sebagai sumber penghasil cuan mereka.

Walaupun tidak seribet bisnis lainnya, namun bisnis dropshipping tetap membutuhkan cara khusus untuk memulainya. Cara tersebut dimulai dengan menentukan produk, memilih supplier, markup harga, promosi, dan menggunakan website untuk mengoptimalkan penjualan.

Apabila Anda yakin untuk menjadi dropshipper tapi tidak memiliki pengalaman membuat website, ada opsi lain yaitu dengan membuat landing page terlebih dahulu.

Landing page merupakan situs khusus yang berfungsi sebagai media pemasaran. Walaupun harganya jauh lebih murah dari website pada umumnya, namun landing page justru jadi andalan bagi pemilik bisnis untuk menghasilkan konversi, lho!

Anda tertarik untuk belajar lebih jauh tentang landing page? Gabung ke Gerakan 1000 Landing Page saja yuk dan dapatkan informasi-informasi seputar landing page serta tips menjalankan bisnis online lainnya!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *